JENIS-JENIS MASALAH BELAJAR DAN FAKTOR YANG
MENYEBABKANNYA
Dr. Asep Solihin, M.A
Masalah belajar adalah suatu
kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan menghambat kelancaran proses
belajarnya. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu
berupa kelemahan-kelemahan yang dimilikinya dan dapat juga berkenaan dengan
lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini
tidak hanya dialami oleh murid-murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi
juga dapat menimpa murid-murid yang pandai atau cerdas.
Dari pengertian masalah belajar
di atas maka jenis-jenis masalah belajar di Sekolah Dasar dapat dikelompokkan
kepada murid-murid yang mengalami beberapa hal berikut:.
a) Keterlambatan
akademik, yaitu keadaan murid yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup
tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkan secara optimal.
b) Kecepatan
dalam belajar, yaitu keadaan murid yang memiliki bakat akademik yang cukup
tinggi atau memilki IQ 130 atau lebih, tetapi masih memerlukan tugas-tugas
khusus untukmemenuhi kebutuhan dan kemampuan belajarnya yang amat tinggi.
c) Sangat
lambat dalam belajar, yaitu keadaan murid yang memilki bakat akademik yang
kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau
pengajaran khusus.
d) Kurang
motivasi belajar, yaitu keadaan murid yang kurang bersemangat dalam belajar,
mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
e) Bersikap
dan kebiasaan buruk dalam belajar, yaitu kondisi murid yang kegiatannya tau
perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistik dengan seharusnya, seperti suka
menunda-nunda tugas, mengulur-ulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya
untuk hal-hal yang tidak diketahui dan sebagainya.
f)
Sering tidak sekolah, yaitu murid-murid yang
sering tidak hadir atau menderita sakit dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga
kehilanggan sebagian besar kegiatan belajarnya.
Pada garis
besarnya faktor-faktor timbulnya masalah belajar pada murid dapat dikelompokkan
ke dalam dua kategori, yaitu:
a. Faktor-faktor internal (faktor-faktor yang berada pada diri
murid itu sendiri), antara lain:
1)
Gangguan secara fisik, seperti kurang berfungsinya
organ-organ perasaan, alat bicara, gangguan panca indera, cacat tubuh, serta
penyakit menahun.
2)
Ketidakseimbangan mental (adanya gangguan dalam fungsi
mental), seperti menampakkan kurangnya kemampuan mental, taraf kecerdasan
cenderung kurang.
3)
Kelemahan emosional, seperti merasa tidak aman, kurang
bisa menyusuaikan diri (maladjusment), tercekam rasa takut, benci dan antipati,
serta ketidak matangan emosi.
4)
Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang
salah, sperti kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran sekolah malas dalam
belajar, dansering bolos atau tidak mengikuti pelajaran.
b. Faktor-faktor eksternal (faktor-faktor yang timbul dari luar
diri individu), yaitu berasal dari:
1. Sekolah, antara lain:
a) Sifat
kurikulum yang kurang fleksibel
b) Terlalu
berat beban belajar (murid) dan untuk mengajar (guru)
c) Metode
mengajar yang kurang memadai
d) Kurangnya
alat dan sumber untuk kegiatan belajar.
2. Keluarga
(rumah), antara lain:
a) Keluarga
tidak utuh atau kurang harmonis
b) Sikap
orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya
c) Keadaan
ekonomi.
c. Tujuan bimbingan belajar
antara lain :
1)
Pengembangan sikap dan kebiasaan yang baik, terutama
dalam mengerjakan tugas dalam ketrampilan serta dalam bersikap terhadap guru.
2)
Menumbuhkan disiplin belajar dan terlatih, baik secara
mandiri atau kelompok.
3)
Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik,
sosial dan budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk pengembangan
pengetahuan, ketrampilan dan pengembangan pribadi.