NAMA :
- I WAYAN PRIMADASA
- AHMAD RIZKI SANTOSO
- EKA ARIANI
- KARLINA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PGSD S-1
TAHUN 2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kapal
pesiar merupakan kapal yang besar bahkan dapat dikatakan sangat besar dan
biasanya badan kapal terbuat dari besi. Dapat dipastikan bahwa massa kapal
sangat besar. Namun, mengapa kapal tersebut tidak tenggelam di lautan ?
bagamana jika bagian bawah kapal tersebut rusak ? Bagaiman cara memperbaikinya?
Semua peristiwa diatas berhubungan dengan massa jenis, gaya apung, dan tekanan
hidrostatis. Tekanan hidrostatis dipengaruhi oleh jenis fluida. Fluida akan
dibahas dalam makalah ini adalah fluida statis dan fluida dinamis.
C.
TUJUAN
- Untuk mengetahui pengertian fluida.
- Untuk mengetahui pengertian fluida statis
dan fluida dinamis.
- Untuk mengetahui contoh peranan fluida
statis dan dinamis dalam kehidupan .
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN FLUIDA
Fluida adalah zat yang
mempunyai kemampuan untuk mengalir sehingga tidak dapat mempertahankan
bentuknya. Di alam fluida ada 2 macam ,yaitu zat cair dan gas.
Fluida
sebgai zat alir dapat berada dalam dua kondisi, yaitu saat fluida tidak
mengalir dan saat mengalir. Fluida tidak mengalir atau diam di sebut fluida statik. Sedangkan fluida yang
mengalir disebut fluida dinamik.
1. FLUIDA STATIS
Fluida
tidak mengalir biasanya disebut fluida
statis.pada fluida tidak mengalir, seperti zat cair yang berada didalam
bejana yang tidak berlubang, terlihat secara langsung atau tidak langsung
tentang tidak adanya perpindahan bagian-bagian zat itu.
1. Tekanan
Tekanan di definisikan sebagai gaya
yang bekerja pada suatu bidang persatuan luas itu. Bidand atau permukaan yang
dikenal gaya disebut bidang tekan. Gaya yang diberikan pada bidang tekan.
Tekanan dirumuskan sebagai berikut .
p =
|
|
Keterangan
:
p = tekanan,satuannya pascal (Pa)
F = gaya tekan, satuan nya Newton (N)
A = luas bidang tekan, satuannya m2
1
Pa = 1 N/m2 1 atm = 101.325 Pa
1
bar = 1,0 x 105 pa 1 atm = 760 mmHg
2. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis yaitu tekanan
zat cair yang hanya disebabkan oleh berat zat cair tersebut. Tekanan
hidrostatis dirumuskan sebagai berikut .
Keterangan :
ph
= tekanan hidrostatik (N/m2
atau Pa)
p = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s)
h = kedalman dan permukaan zat cair (m)
semakin tinggi permukaan zat cair
dalam wadah, zat cair tersebut akan semakin berat sehingga tekanan yang di
kerjakan zat cair pada wadah akan semakin besar.
a.
Tekanan hidrostatis pada bejana berisi gabungan fluida
Tekanan
hidrostatis di dasar bejana.
Gambar
bejana berisi gabungan fluida
b.
tekanan hidrostatis pada pipa berisi gabungan fluida
2
|
|
2 =
|
|
pada kedalaman yang sama ,pada bejana berhubungan memiliki tekanan
hidostatis yang sama sehingga berlaku persamaan :
3. Tekanan Absolut
Penunjukan tekanan dalam ruang
tertutup oleh alat ukur tekanan disebut tekanan
terurukur atau tekanan gauge.
Alat ukur tekanan pada alat semprot dinamakan manometer tertutup. Udara di bumi
atau yang dinamakan atsmosfer memiliki tekanan ke segala arah.
Tekanan atsmosfer dapat diukur
menggunakan barometer. Tekanan mutlak dirumuskan sebagai berikut.
p
= tekanan mutlak
pA
= tekanan atmosfer
pG = tekanan terukur
p
= p0 + gh
|
|
tekanan
hidrostatik merupakan tekanan terukur. Tekanan mutlak didalam fluida merupakan
jumlah dari tekanan hidrostatis dengan tekanan atsmosfer.
4. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan suatu zat cair
didefinisikan sebagai gaya tiap satuan panjang. Tegangan permukaan zat cair
didefinisikan sebagai berikut .
= tegangan permukaan (N/m2 )
F =
gaya (N)
l =
panjang permukaan (m)
selain pada zat cair, tegangan
permukaan juga terjadi pada selamput. Pada selaput tegangan permukaan
didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu permukaan persatuan panjang
permukaan pada arah tegak lurus terhadap gaya tersebut. Besar tegangan
permukaan suatu benda yang dipengaruhi
oleh selaput sabun dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan
:
W = berat
kawat penutup (N)
L =
panjang kawat penutup (m)
= tegangan permukaan zat cair (N/m)
5. kapilaritas
Kapilaritas
merupakan peristiwa naik turunnya zat cair dalam pipa kapiler (pipa sempit).
Kapilaritas dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi antara zat cair
dengan dinding kapiler.
Kenaikan atau penurunan zat cair
pada pipa kapiler disebabkan oleh adanya teganagan permukaan yang bekerja pada
keliling persentuhan zat cair dengan pipa. Kenaikan atau penurunan zat cair
dalam pipa dirumuskan sebagai berikut.
6. Hukum-hukum dasar fluida statik
a. Hukum pascal
Bunyi
Hukum Pascal
“Tekanan yang diberikan pada suatu fluida
dalam ruang tertutup diteruskan tanpa berkurang ke tiap titik dalam fluida dan
ke dinding bejana”.
Hukum
pascal dirumuskan sebagai berikut.
P1,
p2 = tekanan pada piton 1 dan 2
F1,
F2 = gaya
tekan pada piston 1 dan 2
A1,A2 = luas penampang pada piston 1 dan 2
b.
Hukum Archimedes
Bunyi
Hukum Archimedes
“sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau
sebagian dalam suatu fluida diangkat ke atas oleh sebuah gaya yang sama dengan berat fluida
yang dipindahkan.”
Hukum
Archimedes dirumuskan sebagai berikut .
Keterangan
:
FA = FgV’F
|
|
FA
= gaya keatas (N)
F = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
V’F = volume fluida yang dipindahkan atau volume
benda yang tercelup (m3)
2. FLUIDA DIMAMIS
Hidrodinamika
merupakan ilmu yang mempelajari tentang fluida bergerak. Sebelum mempelajari
fluida bergerak perlu diketahui fluida ideal dan jenis-jenis aliran fluida.
1.
Fluida ideal
Fluida ideal yaitu fluida yang tidak
kompresibel,berpindah tanpa memngalami gesekan, dan aliran stationer.
a. Tidak kompresibel artinya bahwa dengan
adanya perubhana tekanan ,volume fluida tidak berubah.
b. Tidak memngalami gesekan, artinya bahwa pada
saat fluida mengalir,gesekan antara fluida dengan dinding tempat mengalir dapat
diabaikan.
c. Aliran stasioner, artinya tiap partikel
fluida mempunyai garis alir tertentu dan untuk luas penampang yang sama
mempunyai laju aliran yang sama.
2.
Jenis Aliran Fluida
Ada beberapa jenis aliran fluida.
Lintasan yang ditempuh suatu fluida yang sedang bergerak disebut garis alir.
Berikut ini beberapa jenis aliran fluida.
a. Aliran lurus atau laminer yaitu aliran fluida mulus. Lapisan-lapisan yang
bersebelahan meluncur satu sama laindengan mulus. Pada aliran partikel fluida
mengikuti lintasan yang mulus dan lintasan ini tidak saling bersilangan. Aliran
laminer dijumpai pada air yang dialirkan melalui pipa atau selang.
b. Aliran turbulen
yaitu aliran yang ditandai dengan adamnya lingkaran-lingkaran tak menentu dan
menyerupai pusaran. Aliran turbulen sering dijumpai disungai-sungai dan
selokan-selokan.
3. Persamaan Kontinuitas
Debit aliran yaitu besaran yang
merupakan laju volume atau jumlah volume fluida yamng mengalir persatuan waktu.
Keteranagan:
t
|
|
V
|
|
Q =
debit aliran (m3/s)
= perubahan volume fluida (m3)
= selang waktu (s)
Mengingat volume fluida yang mengalir
merupakan perkalian antara luas penampang dengan jarak aliran fluida debit
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
A = luas penampang pipa (m2)
V = laju aliran fluida (m/s)
Berdasarkan persamaan kontinuitas menyatakan bahwa debit
aliran fluida selalu konstan.
4.
Hukum Bernoulli
p + gh + v 2 = konstan
|
|
Hukum
bernouilli menyatakan hubungan besaran fluida dalam pipa antara tekanan
,ketinggian, dan laju dinamika. Hukum benoulli dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan
:
p = tekanan (Pa)
= massa jenis fluida (kg/m3)
h = tinggi pipa (m)
v = laju fluida (m/s)
g = percepatan gravitsi bumi (m/s2)
B.
Pemanfaatan fluida statis dan dinamis dalam kehidupan sehari-hari
1.
Fluida statis
a.
Penerapan hukum Pascal
-
Dongkrak Hidrolik
Prinsip
kerja dongkrak hidrolik pada penggunaannya untuk mengganti ban mobil.
Tekanan
yang diberikan pada pemngisap yang penampangnya kecil diteruskan oleh
minyak (zat cair) melaui pipa yang
penampungnya besar. Pada penghisap besar memnghasilkan gaya angkat yang mampu
memngngkat mobil, sehingga dapat menukar ban.
-
Pompa hidrolik ban sepeda
Jika ban mobil anda
bocor maka anda harus memompanya. Pada saat ini anda dapat menggunakan pompa
hidrolik ban sepeda, prinsip pompa hidrolikini memberikangaya yang kecil pada
penghisap kecil, sehingga pada penghisap besar akan dihasilkan gaya yang besar
pula. Dengan demikian pekerjaan memompa sepeda akan lebih ringan dan tidak
membutuhkan tenaga yang besar.
-
Mesin hidrolik pengangkat mobil
Jika anda ingin
mengunci bagian bawah mobil, maka anda dapat menggunakan mesin hidrolik untuk
mengangkat mobil. Tujuannya adalah agar dapat membersihkan bagian baah mobil.
-
Rem hidrolik
Prinsip kerja rem
hidrolik sama dengan prinsip kerja mesin pengangkat mobil atau dongkrak
hidrolik. Perbandingan luas silinder utama dengan silinder rem menentukan
kuntungan mekanik. Semakin besar keuntungan mekanik, semakin ringan saat
menginjak pedal rem.
Rumus
yang berlaku pada dongkrak hidrolik dan mesin hidrolik.
Keterangan :
F1
= gaya tekan atau gaya yang digunakan intuk mengangkat beban
A1 = luas penampang silinder tekan
A2 = luas penampang silinder beban
b.
Penerapan Hukum Archimedes
1). Mengapung, Melayang, Tenggelam
a). Mengapung
Benda mengapung jika
gaya apung lebih besar daripada berat benda.
Syarat benda mengapung:
Keterangan :
F
= massa jenis fluida (kg/m3)
b
= massa jenis benda (kg/m3)
b). Melayang
Benda akan melayang jika
gaya apung sama dengan berat benda.
Syarat benda melayang ;
Keterangan :
F = massa jenis fluida
(kg/m3)
b
= massa jenis benda (kg/m3)
c).
Tenggelam
Benda akan tenggelam
jika gaya apung lebih kecil daripada berat benda.
Syarat
benda tengelam :
Keterangan :
F = massa jenis fluida
(kg/m3)
b
= massa jenis benda (kg/m3)
2. Hidrometer
Dengan
prinsip kerja yang sederhana, hidrometer dapat digunakan untuk mengukur massa
jenis fluida. Dengan cara memasukan hidrometer ke fluida yang akan diukur massa
jenisnya, maka massa jenis fluida dapat diketahui secara langsung.
3. Kapal Laut
Kapal
laut dibuat berongga, sehingga volume kapal menjadi besar, akibatnya volume air
yang akan dipindahkan juga besar. Dengan demikian gaya apung kapal juga besar,
maka kapal tidak tenggelam. Kapal yang sarat penumpang, volume kapal yang
tenggelam akan lebih besar dadripada volume kapal kosong.
4. kapal selam
Kapal
selam memiliki rongga atau tanghki yang dilengkapi dengan katup air dan katup
udara. Supaya dapat tenggelam, maka katup air pada tangki dibuka sehingga air
mmasuk dan udara dikeluarkan melalui katup udara, akibatnya kapal menyelam.
Sebaliknya untuk dapat muncul kembali dipermukaan, air dalam tangki dipompa dan
udara masuk lewat katup udara kedalamnya. Dengan cara ini gaya apung kapal
lebih besar daripada berat kapal, sehingga kapal terapung.
5. Balon Udara
Udara
merupakan fluida, sedangkan balon sebagai benda yang melayang di udara. Sesuai
dengan hukum Archimedes, balon yang berisi gas helium (He) memiliki massa jenis
lebih kecil dari massa jenis udara pada umumnya, akibatnya balon akan melayang
diudara
2. Fluida dinamis
a.
Persamaan Kontinuitas
1). Slang penyemprotan
Ujung
slang ditekan yang berarti memperkecil penampang agar diperoleh laju aliran
yang lebih besar.
2). Penyempitan Pembuluh darah
Pada
pembuluih darah yang mengalami penyempitan, laju aliran darah pada pembuluh
yang menyempit akan lebih besar daripada laju aliran pada pembuluh normal.
b.
Penerapan Hukum Bernoulli
1. Teorema Toricelli (laju effluk)
Laju
air yang menyembur dfari lubang sama dengan air yang jatuh bebas dari
ketinggian h. Laju air yang menyembur
dari lubang dinamakan laju effluk.
Fenomena ini dinamakan dengan teorema Toricelli.
V = laju air (m/s)
h
= ketinggian (m)
g
= percepatan gravitasi bumi (m/s2)
2. Efek Venturi
Efek
venturi terjadi pada fluida yang mengalir pada fluida yang mengalir melalui
sebuah pipa yang menyemprot kemudian melebar lagi pada ketinggian yang sama.
Efek
venturi menyatakan : Bila laju fluida bertambah, tekanan berkurang. Efek
venturi dirumuskan sebagai berikut :
P
= tekanan (Pa)
= massa jenis fluida (kg/m3)
v
= laju fluida (m/s)
3.
Venturimeter
Venturimeter merupakan alat pengukur
aliran suatu fluida dalam sebuah pipa.
a. Venturimeter dengan manometer
Laju
fluida yang mengalir dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Keterangan :
V1 = laju fluida pada
penampang besar (m/s)
A1 = luas penampang besart (m2)
A2 = luas penampang kecil (m2)
= massa jenis fluida (kg/m3)
h
= selisih tinggi permukaan Hg (m)
g
= percepatan graavitasi (m/s2)
b.
Venturimeter tanpa manometer
laju
fluida yang mengalir dihitung dengan persamaan berikut :
keterangan
:
V1 = laju fluida pada
penampang besar (m/s)
V2 = laju fluida pada
penampang kecil (m/s)
h
= selisih tinggi permukaan Hg (m)
g
= percepatan graavitasi (m/s2)
4.
Tabung pitot
Tabung pitot merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur laju aliran suatu gas atau udara. Alat ini dilengkapi
dengan manometer raksa. Dengan mengetahui perbedaan ketinggian raksa pada kedua
kaki manometer ,aliran gas sapat ditentukan kelajuannya.
5.
Penyemprot
Pada
alat penyemprot alat nyamuk dan parfum, saat batang penghisap ditekan, udara
akan mengalir dengan kecepatan tinggi dfan melewati dimulut pipa. Akibatnya
,tekanan diujung mulut pipa menjadi kecil. Perbedaan tekanan ini mengaklibatkan
cairan didalam tangki naik dan dihamburkan dengan halus oleh aliran udara dari
tabung pengisap.
6.
Gaya Angkat Pada Pesawat Terbang
Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena
kelajuan udara yang melalui sayap pesawat bagian sisi atas lebih besar daripada
bagian sisi bawah. Pada penampang sayap
pesawat terbang ,bagian belakang lebih datar dan sisi bagian atas lebih
melengkung daripada sisi bagian bawahnya. Keadaan ini mengakibatkan garis arus
bagian atas lebih rapat daripada bagian bawahnya. Hal ini berarti kecepetan
aliran udara pada bagian sisi atas lebih besar daripada sisi bagian bawah
sayap. Sehuingga tekanan bagian atas lebih kecil daripada tekanan pada bagian
bawah. Perbedaan tekanan ini menimbulkan gaya angkat yang besarnya dirumuskan
dalam pesamaan sebagai berikut :
Keterangan :
F1 = gaya pada bagian bawah sayap (N)
F2 = gaya pada bagian atas pesawat (N)
= massa jenis udara (kg/m3)
V1
= kelajuan udara bagian bawah sayap (m/s)
V2 = kelajuan udara bagian atas sayap (m/s)
A
= luas penampang pesawat (m2)
BAB
III PENUTUP
A.
SIMPULAN
v Fluida adalah zat yang mempunyai
kemampuan untuk mengalir sehingga tidak dapat mempertahankan bentuknya
v Fluida
tidak mengalir atau diam di sebut fluida
statik.
v Sedangkan
fluida yang mengalir disebut fluida
dinamik.
v Penerapan
fluida statis dalam kehidupan sehari-hari :
a. Penerapan Hukum pascal
·
Dongkrak hidrolik
·
Pompa hidrolik ban sepeda
·
Mesin hidrolik pengangkat mobil
·
Rem hidrolik
b. Penerapan Hukum Archimedes
·
Mengapung, melayang, dan tenggelam
·
Hidrometer
·
Kapal laut
·
Kapal selam
·
Balon udara
v Penerapan
fluida dinamis dalam kehidupan sehari-hari :
a. Persamaan Kontinuitas
·
Slang penyemprotan
·
Penyempitan pembuluh darah
b. Penerapan Hukum Bernoulli
· Teorema
Toricelli
· Evek
Venturi
· Venturimeter
· Tabung
pitot
· Penyemprotan
· Gaya
Angkat pada Pesawat Terbang
B.
SARAN
Dengan adanya makalah tentang fluida ini
kita dapat mengetahui jenis-jenis fluida serta kita diharapkan mampu untuk
memanfaatkan keuntungan dari fluida dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat
memudahkan pekerjaan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Sutarto,
Nono,dkk. 2009.MATERI DAN PEMBELAJARAN
IPA SD.Jakarta:Universitas
Terbuka.
___________.2009.PR Fisika Kelas XI Semester 2.Klaten:___________
___________._____.Fisika SMA Kelas XI. Jakarta:_____________________
http://boycellyess.blogspot.com/2011/03/makalah-fluida.html
Untuk Lebih Jelasnya Silahkan download file nya disini -->
Download